1. Pendahuluan
Di saat teknologi
informasi mulai berkembang pesat dan dalam dunia bisnis saat ini, baik pada
perusahaan kecil maupun perusahaan besar, mulai menyadari pentingnya suatu
teknologi yang dapat membantu mengembangkan usahanya. Kebutuhan informasi yang
cepat dan tepat menjadi sangat penting untuk mengefisiensikan waktu.
Perkembangan teknik informatika saat ini memungkinkan semua bidang kehidupan
manusia dapat semakin ringan dikerjakan dengan bantuan komputer. Setiap perusahaan memiliki data, dan dari
data – data tersebut dapat dikumpulkan dan diolah menjadi database yang
berperan penting dalam perusahaan. Dengan menggunakan database, data dapat
diakses dengan cepat oleh user dengan bantuan komputer. Untuk mengolah
database, tidaklah mudah. Dengan semakin berkembangnya perusahaan maka jumlah
data pada perusahaan semakin besar, sehingga timbul beberapa kendala dalam
proses yang berjalan pada perusahaan antara lain proses pekerjaan terlalu lama
dan tidak tepat waktu, sistem yang sedang berjalan saat ini belum tentu bisa
menyimpan data dalam jumlah besar, dan beberapa kendala lainnya yang berkaitan
dengan integritas data. Penulis
mengangkat tema analisis dan perancangan data warehouse persediaan dan penjualan
bahan bakar penerbangan pada PT. Pertamina
(persero) Aviation
DPPU Halim Perdanakusuma yang menangani penjualan bahan bakar untuk pesawat
udara. Proses yang dijalankan dari awal penyetokan produk hingga dijual ke
pelanggan cukup banyak dan rumit. Pembuatan laporan yang sesuai dengan keinginan
Kepala DPPU Halim Perdanakusuma sering kali membutuhkan waktu yang cukup lama,
karena harus melibatkan penggabungan berbagai sumber data. Dengan menggunakan
DBMS SQL Server Management Studio 2008 untuk sistem database sedangkan untuk
aplikasi laporan memakai Microsoft Visual Basic 2008. Dengan dipilihnya tema
ini, penulis berharap agar dapat banyak memberikan petunjuk dasar bagaimana
merancang data warehouse. Secara umum tujuan dari penulisan tugas akhir ini
adalah merancang sebuah aplikasi data warehouse untuk persediaan dan penjualan
bahan bakar AVGAS pada PT. Pertamina (persero) Aviation DPPU Halim
Perdanakusuma. Selain itu, tujuan dari penelitian ini membuat analisis dari
sistem reporting yang berjalan saat ini, menganalisis kebutuhan user, merancang
aplikasi data warehouse, dan mengevaluasi sistem aplikasi data warehouse
Sedangkan manfaat yang diharapkan pada akhir penelitian ini antara lain adalah
menyimpan data – data persediaan dan penjualan bahan bakar AVGAS, mempercepat
dan mempermudah mengakses data persediaan dan penjualan bahan bakar AVGAS,
mempercepat dan mempermudah dalam pembuatan laporan persediaan dan penjualan,
dan mengurangi biaya administrasi
2. Tinjauan Pustaka
Data warehouse
adalah sebuah sistem penyimpanan data yang berkapasitas besar, dimana data
dikumpulkan dengan menambah record baru daripada memperbarui record yang sudah
ada dengan informasi baru. Dengan kata lain, sebuah data warehouse
menggabungkan: • Satu atau lebih alat untuk mengekstrak bidang dari setiap
jenis struktur data (data, hirearki, relasi, atau objek; terbuka atau
proprietary), termasuk data eksternal.
• Sintesis dari
data ke dalam, database yang terintegrasi, berorientasi subjek dengan
"katalog" metadata.
2.1 Karakteristik
Data warehouse
a. Subject Oriented, data warehouse didesain
untuk menganalisa data berdasarkan subyek – subyek tertentu dalam organisasi, bukan pada proses
atau fungsi aplikasi tertentu. Di bawah ini adalah tabel perbedaan antara
sistem OLTP dan sistem data warehouse menurut Connolly dan Begg (2005).
1. Perbandingan
Sistem OLTP dan Sistem Data warehouse
Sistem OLTP -
Sistem Data warehouse
Menangani data
sekarang - Menangani data historis
Menyimpan detailed
data - Menyimpan detailed, lightly, dan highly summarized
data Data bersifat dinamis
- Data bersifat statis
Proses berulang -
Proses sewaktu – waktu tidak terstruktur dan heuristic
Jumlah transaksi
tinggi - Jumlah transaksi rendah sampai sedang
Transaction driven
- Analysis driven
Berorientasi
aplikasi - Berorientasi subjek
Mendukung keputusan
harian - Mendukung keputusan strategis
Melayani banyak
user - Melayani sedikit user (manajerial)
b. Integrated, data
warehouse dapat menyimpan data – data yang berasal dari sumber – sumber yang
terpisah ke dalam suatu format yang konsisten dan saling terintegrasi satu
dengan lainnya. Dengan demikian data tidak bisa dipecah – pecah karena data
yang ada merupakan suatu kesatuan yang menunjang keseluruhan konsep data
warehouse itu sendiri.
c. Time-Variant,
seluruh data pada data warehouse dapat dikatakan akurat atau valid pada rentang
waktu tertentu. Untuk melihat
interval waktu yang
digunakan dalam mengukur keakuratan suatu data warehouse, kita dapat
menggunakan cara yang paling sederhana yaitu menyajikan data warehouse pada
rentang waktu tertentu,misal antara 5 sampai 10 tahun ke depan. d.
Non-Volatile, karena data yang tidak update secara real time, tetapi di-refresh
dari sistem operasional secara teratur. Data baru selalu ditambahkan sebagai
pelengkap ke database, bukan pengganti. Database terus menyerap data baru ini,
secara bertahap, mengintegrasikan dengan data sebelumnya
2.2 Struktur Data
warehouse
2.3 Fungsi Data
warehouse
Data warehouse mempunyai kegunaan sebagai
berikut :
1. Pembuatan
laporan Pembuatan laporan merupakan
salah satu kegunaan data warehouse yang paling umum dilakukan. Dengan
menggunakan query sederhana didapatkan laporan perhari, perbulan, pertahun atau
jangka waktu kapanpun yang diinginkan.
2. On – Line
Analytical Processing (OLAP) Dengan adanya data warehouse, semua informasi baik
detail maupun summary yang dibutuhkan dalam proses analisa mudah didapat.
Fasilitas lain yang ada pada software OLAP adalah fasilitas roll – up dan drill
– down. Drill – down adalah kemampuan untuk melihat detail dari suatu informasi
dan roll – up adalah kebalikannya.
3. Data mining Data
mining merupakan teknologi yang diharapkan dapat menjembatani komunikasi antara
data dan pemakainya.
4. Proses informasi
eksekutif Dengan menggunakan data warehouse segala laporan telah diringkas dan
dapat pula mengetahui segala rinciannya secara lengkap, sehingga mempermudah
proses pengambilan keputusan. Informasi dan data pada laporan data warehouse
menjadi target informative bagi user.
2.4 Keuntungan Data
warehouse
1. Meningkatkan
produktifitas dari pengambilan keputusan perusahaan. Data warehouse
meningkatkan produktifitas dari pengambil keputusan perusahaan dengan membuat
integrasi database yang konsisten, berorientasi subjek dan historikal data.
Data warehouse mengintegrasikan data dari banyak sistem yang tidak kompatibel
menjadi suatu bentuk yang menyediakan satu tampilan yang konsisten mengenai
perusahaan. Dengan mentransformasikan data menjadi informasi yang berguna, data
warehouse mengijinkan si pengambil keputusan untuk melakukan analisis lebih
sesuai dengan kenyataan, akurat dan konsisten.
2. Potensi ROI
(Return Of Investment) yang besar. Suatu perusahaan akan mengeluarkan sumber
daya yang cukup besar untuk mengimplementasikan data warehouse dan pengeluaran
yang berbeda-beda sesuai dengan variasi solusi teknikal yang akan diterapkan
pada perusahaan. Bagaimana pun juga. Suatu studi oleh International Data
Corporation (IDC) pada tahun 1996 melaporkan bahwa rata-rata tiga tahun return
of investment (ROI) dalam data warehouse mencapai 401% dengan lebih dari 90%
dari perusahaan yang disurvei mencapai lebih dari 40% ROI, setengah dari
perusahaan mencapai lebih dari 160% ROI, dan seperempat lebih mendapat lebih dari
600% ROI (IDC, 1996).
3. Competitive
Advantage. Return on investment yang besar dari perusahaan yang berhasil
mengimplementasikan suatu data warehouse adalah bukti dari sangat besarnya
competitive advantage yang dapat diperoleh dengan menggunakan teknologi ini.
Competitive advantage diperoleh dengan mengijinkan si pengambil keputusan untuk
mengakses data tersembunyi yang sebelumnya tidak tersedia, tidak di ketahui,
dan tidak dimanfaatkan seperti data mengenai pelanggan, tren, dan permintaan.
2.5 Tahapan Membangun
Data warehouse
Menurut Kimball, metode yang dipakai untuk
merancang data warehouse adalah Nine-Step Methodology (Connolly & Begg,
2005, p. 1187) :
1.
Choosing the process (pemilihan proses) Melakukan pemilihan proses pada materi
subjek yang dibutuhkan oleh data mart pada tahap ini ditentukan pada proses
bisnis apa data warehouse akan digunakan.
2. Choosing the
Grain (pemilihan grain) Menentukan secara tepat apa yang direpresentasikan oleh
record tabel fakta.
3. Indetifying
and Conforming the Dimension (identifikasi dan konfirmasi dimensi) Membuat set
dimensi yang dibutuhkan untuk menjawab seluruh pertanyaan yang diajukan pada
tabel fakta.
4. Choosing the
Facts (pemilihan fakta) Pemilihan tabel fakta yang dapat diimplikasikan sesuai
grain yang digunakan pada data mart.
5. Storing
Pre-Calculation In the Fact Table (penyimpanan Pre- Calculation di tabel fakta)
Setelah tabel fakta terpilih, setiap tabel fakta tersebut harus diperiksa ulang
untuk menentukan apakah ada fakta yang dapat diterapkan pre-kalkulasi dan
kemudian dilakukan penyimpanan pada tabel fakta.
6. Rounding Out the
Dimension Tables (melengkapi tabel dimensi) Pada tahap ini dilakukan
pemeriksaan ulang pada tabel dimensi dan menambahkan deskripsi teks terhadap
dimensi, serta menentukan hirearki atribut dimensi untuk mempermudah proses
analisis.
7. Choosing the
Duration of the Database (pemilihan durasi database) Menentukan waktu periode
database untuk beberapa tahun kebelakang.
8. Tracking SCD
(melacak SCD) Dimensi berubah secara perlahan seiring berjalannya waktu dan
kebutuhan.
9. Deciding the
Query Priorities and the Query Modes (memutuskan prioritas query dan mode
query) Pada tahap ini dilakukan pertimbangan perancangan fisikal, seperti
keberadaan dari summary (ringkasan) dan aggregate (penjumlahan).
2.6 Teori Penjualan
Kegiatan penjualan terdiri dari transaksi
penjualan barang atau jasa, baik secara kredit maupun secara tunai. Dalam
transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan telah dipenuhi dengan
pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu tertentu perusahaan
memiliki piutang kepada pelanggannya. Kegiatan penjualan secara kredit ini
ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan kredit. Dalam transaksi
penjualan tunai, barang atau jasa baru diserahkan oleh perusahaan kepada
pembeli jika perusahaan telah menerima kas dari pembeli. Kegiatan penjualan
secara tunai ini ditangani oleh perusahaan melalui sistem penjualan tunai.
(Mulyadi, 2001, p. 202)
2.7 Teori
Persediaan
Sistem persediaan bertujuan untuk mencatat
mutasi setiap jenis persediaan yang disimpan gudang. Sistem ini berkaitan erat
dengan sistem penjualan, sistem pembelian dan sistem produksi. Dalam perusahaan
manufaktur, persediaan terdiri dari: persediaan produk jadi, persediaan produk
dalam proses, persediaan bahan baku, persediaan bahan penolong, persediaan
bahan habis pakai pabrik, persediaan suku cadang. Dalam perusahaan dagang,
persediaan hanya terdiri dari satu golongan, yaitu persediaan barang dagangan,
yang merupakan barang yang dibeli untuk tujuan dijual kembali. (Mulyadi, 2001,
p. 553)
3. Metodologi
3.1 Metode Analisis
Metode ini digunakan untuk mendapatkan
informasi yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Metode ini terdiri dari
beberapa tahapan yaitu :
a. Studi
kepustakaan
Merupakan teknik pengumpulan data untuk
mendapatkan informasi dari berbagai sumber seperti media cetak, buku – buku,
dan situs – situs sebagai dasar dari pengembangan, serta tesis – tesis
terdahulu dengan tema serupa sebagai bahan pembanding penulisan skripsi ini.
b. Survei terhadap
kebutuhan user Melakukan wawancara dengan bapak Febri selaku Asisten
Administrasi Umum dan Keuangan di DPPU Halim Perdanakusuma pada tanggal 5
Oktober 2011 untuk mengetahui tingkat pengetahuan data warehouse dan cara
penanggulangannya serta hal – hal lain yang berhubungan dengan perancangan
aplikasi
data warehouse ini,
sehingga program yang dihasilkan sesuai dengan yang diharapkan bapak Febri.
(Hasil wawancara terlampir)
c. Analisis data
terhadap hasil survey
Melakukan analisis secara deskriptif terhadap
informasi – informasi yang telah didapatkan dari hasil wawancara dengan bapak
Febri selaku Asisten Administrasi Umum dan Keuangan di DPPU Halim Perdanakusuma
pada tanggal 5 Oktober 2011 untuk mengindentifikasi masalah, dan mencari solusi
yang tepat untuk pemecahan masalah tersebut.
3.2 Metode
Perancangan
Metode yang dipakai untuk merancang data warehouse adalah menggunakan
Nine-Step Methodology menurut Kimball.
4. Hasil dan
Pembahasan
4.1. Permasalahan
yang dihadapi
Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, maka ada beberapa masalah yang dihadapi oleh PT.
Pertamina Aviation DPPU Halim Perdanakusuma, yaitu sebagi berikut :
a. Penggunaan
database yang ada di perusahaan masih belum bisa membuat laporan secara langsung,
sehingga diperlukan integrasi ke dalam data warehouse.
b. Perusahaan dalam
menganalisis data dan kebutuhan tidak dapat dilakukan dengan cepat, karena
belum memiliki data warehouse, sehingga data perusahaan tersebut tidak dapat
dimanfaatkan secara optimal untuk digunakan sebagai bahan analisis untuk
pengambilan keputusan.
c. Belum ada alat
bantu aplikasi yang dapat dengan mudah memberikan informasi dalam bentuk
grafik, yang dapat membantu pihak eksekutif melihat dan menganalisis hasil yang
ditampilkan dalam bentuk grafik.
d. Kesulitan dalam
mengelola data historis perusahaan sebagai acuan bagi perencanaan strategis
untuk masa yang akan datang.
4.2. Alternatif
Pemacahan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang dihadapi di atas, berikut ini adalah alternatif
pemecahan masalah yang diusulkan :
a. Dengan
menggunakan data warehouse maka akan mempermudah Kepala DPPU Halim
Perdanakusuma dalam membaca dan menganalisis data untuk proses pengambilan
keputusan karena data – data pada struktur data warehouse merupakan hasil
proses summary data dan dapat ditampilkan dalam dashboard.
b. Dengan
menggunakan data warehouse maka akan mempercepat proses pembuatan laporan yang
dibutuhkan oleh Kepala DPPU Halim Perdanakusuma.
c. Dengan
menggunakan aplikasi data warehouse dimana laporan yang dihasilkan dapat
ditampilkan ke dalam bentuk tabel dan grafik yang mudah untuk diakses dan
digunakan oleh Kepala DPPU Halim Perdanakusuma.
4.3. Perancangan
Data warehouse
Perancangan data
warehouse yang digunakan adalah Nine-Step Methodology menurut Kimball dalam
buku Connolly dan Begg (2005, p. 1187) dengan langkah – langkah sebagai
berikut:
1. Memilih Proses
(Choosing The Process)
Pada tahap ini dilakukan pemilihan subjek masalah dari data warehouse yang
akan dibuat, lalu proses bisnis yang berhubungan dengan subjek masalah tersebut
diidentifikasi. Proses yang diperlukan dalam analisis adalah:
• Persediaan produk
• Penjualan
produk
2. Memilih Sumber
(Choosing The Grain) Grain dalam perancangan data warehouse ini antara lain:
• Penjualan produk
Analisa pada penjualan produk meliputi customer yang paling sering melakukan
pembelian, jumlah produk yang dijual, total nilai penjualan.
• Persediaan produk
Analisis pada persediaan produk meliputi jumlah stok yang masuk dan total stok
akhir yang berada di gudang.
3. Mengidentifikasi
dan Penyesuaian Dimensi (Identifying and conforming The Dimension)
Tabel - tabel
dimensi dalam perancangan data warehouse ini antara lain:
a. Dimensi Employee
b. Dimensi Product
c. Dimensi Customer
d. Dimensi
PaymentType
e. Dimensi
ProductPrice
f. Dimensi Time
4. Memilih Fakta
(Choosing The Fact)
Pada tahap ini
dilakukan pemilihan fakta yang akan digunakan pada perancangan data warehouse.
Fakta-fakta yang dipilih harus sesuai dengan grain yang telah ditentukan
berdasarkan analisis survei yang telah disebutkan diatas. Fakta-fakta yang
telah dipilih antara lain:
• Fakta untuk tabel
Fakta Penjualan Fakta yang telah ditentukan untuk tabel fakta penjualan antara
lain:sp
a. Customer yang
paling sering melakukan pembelian, menunjukkan tingkat seberapa sering customer
melakukan pembelian, serta customer yang memiliki tingkat tertinggi dalam
melakukan transaksi pembelian.
b. Jumlah produk
yang dijual, menunjukkan jumlah produk yang terjual setiap transaksi yang dapat
dilihat dalam kurun waktu tertentu setiap hari, bulan, maupun tahun.
c. Total nilai
penjualan, menunjukkan nilai penjualan dari setiap transaksi yang berlangsung
pada perusahaan ini.
• Fakta untuk tabel
Fakta Persediaan
Fakta yang telah ditentukan untuk tabel fakta
persediaan antara lain:
a. Jumlah stok yang
masuk, menunjukkan berapa jumlah stok produk yang masuk ke gudang.
b. Total stok
akhir, menujukkan berapa total stok produk yang tersedia di gudang, setelah
terjadi transaksi berupa penjualan dan penambahan stok rutin.
5. Menyimpan
perhitungan dalam Tabel fakta (Storing Pre- Calculation in The Fact Table)
Dalam tabel fakta
terdapat data yang meliputi kalkulasi awal. Hasil dari kalkulasi ini kemudian
akan disimpan dalam tabel fakta. Berikut ini adalah perhitungan awal yang
terdapat dalam tabel fakta:
1. Fakta Penjualan
Fakta penjualan meliputi :
• Jumlah produk
yang terjual merupakan jumlah dari qty
• Total nilai
penjualan merupakan total dari sum(qty) dikali price
2. Fakta Persediaan
Fakta persediaan meliputi :
• Jumlah stok yang
masuk merupakan sum dari qty_in
• Total stok akhir
merupakan jumlah dari qty_in – qty_out
6. Melengkapi Tabel
Dimensi (Rounding Out The Dimension Tables)
a. Table Rounding out dimension Tabel 3.1
Tabel Rounding Out
b. Perancangan
skema bintang Dalam perancangan ini dihasilkan 2 bentuk skema bintang dari
masing - masing fakta berdasarkan hasil survei laporan yang dibutuhkan oleh
DPPU Halim Perdanakusuma, antara lain • Skema Bintang Fakta Persediaan Produk
• Skema Bintang
Fakta Penjualan Produk
Gambar 3. Skema
Bintang Fakta Penjualan Produk
7. Memilih Durasi
Database (Choosing The Duration of The Database) Pada data warehouse ini,
durasi dari database kami tetapkan selama 5 tahun sesuaikan dengan kebutuhan
informasi dari DPPU Halim Perdanakusuma yang memerlukan informasi tersebut.
8. Menelusuri
Perubahan dari Dimensi Secara Perlahan (Tracking Slowly Changin Dimension)
Perubahan dari
dimensi secara perlahan dapat diatasi dengan tiga cara, yaitu mengganti secara
langsung pada tabel dimensi, pembentukan record baru untuk setiap perubahan
baru, dan perubahan data yang membentuk kolom baru yang berbeda. Untuk
mengatasi perubahan dari dimensi secara perlahan. Pada perancangan data
warehouse ini, kami memilih untuk membentuk record baru untuk setiap perubahan baru.
Dengan demikian data- data dimensi yang lama dapat disimpan secara utuh dan
tidak hilang dari data warehouse. Meskipun cara ini memiliki kekurangan yaitu
pemakaian kapasitas media penyimpanan yang dibutuhkan lebih besar karena
bertambahnya record baru, namun hal ini telah dipertimbangkan mengingat harga
kapasitas media penyimpanan yang semakin murah.
9. Memutuskan
Prioritas Query dan Tipe Query (Deciding The Query Priorities and The Query
Models)
Pada tahap ini
dipertimbangkan masalah perancangan fisik (physical design). Masalah utama pada
perancangan fisik yang mempengaruhi persepsi penggunaan akhir adalah urutan
penyusunan tabel fakta pada disk dan adanya pre-stored summarize dan agregasi.
Selain persoalan-persoalan di atas ada sejumlah persoalan perancangan fisik
tambahan yang mempengaruhi administrasi, backup, kinerja pengurutan (indexing),
keamanan dan dalam pengaksesan maupun penyimpanan data, dan analisis kapasitas
media penyimpanan. Sebelum mendapat perancangan data warehouse yang baik agar
dapat digunakan sebagai laporan bagi pihak yang bertugas, maka persoalan yang
mempengaruhi segi administrasi, backup, kinerja, pengurutan (indexing), dan
keamanan dalam pengaksesan maupun penyimpanan dan analisis kapasitas media
penyimpanan harus diselesaikan. Berikut ini adalah hal-hal penting yang harus
diselesaikan untuk menghasilkan perancangan data warehouse yang baik:
1. Administrasi
Proses yang dilakukan pada saat administrasi adalah proses ETL (Extract,
Transform, Loading). Proses ini biasanya dilakukan oleh OT supervisor agar jika
terjadi permasalahan dapat segera diperbaiki. Proses ETL ini dilakukan setiap
bulan.
2. Backup Proses
backup sangat penting ketika melakukan ETL. Proses backup adalah proses
pembuatan salinan data yang kemudian dapat digunakan ketika ingin memperbaiki
suatu data
saat terjadi
kerusakan pada data warehouse. Backup dilakukan oleh proses ETL dan kemudian
hasilnya disimpan pada media penyimpanan dapat berupa flashdisc, magnetic type,
memory card, dan lain –lain.
3. Recovery Recovery
adalah proses memperbaiki atau mengembalikan data pada keadaan data yang sudah
disimpan sebelum terjadinya kerusakan data. Porses recovery ini sebaiknya
dilakukan oleh pihak yang memahami proses ini. Sebelum melakukan recovery
haruslah memeriksa data manakah yang mengalami kerusakan sehingga dapat
diketahui data backup yang sesuai untuk proses recovery.
4. Security Tingkat
keamanan dalam mengakses data perusahaan memiliki peranan yang sangat penting.
Meningkatkan keamanan pengaksesan ini bertujuan uantuk mencegah data diakses,
diubah, ataupun dihapus oleh pihak yang tidak berkepentingan. Terdapat dua
jenis security, yaitu authentication and authorization. Authentication
membatasi user yang berwenang untuk mengakses data didalam suatu perusahaan,
sedangkan authorization membatasi hak akses dari masing-masing user dalam
melihat dan mengubah data di dalam perusahaan.
5. Analisis
kapasitas media penyimpanan Analisis kapasitas media penyimpanan diperlukan
dalam merancang data warehouse untuk mendapatkan perkiraan kapasitas media
penyimpanan yang memadai untuk menampung data hingga beberapa tahun ke depan.
Langkan-langkah yang dilakukan dalam menghitung disk:
a. Memperkirakan
jumlah baris (record) pada tabel.
b. Menentukan
ukuran data, dimana ukuran data tergantung pada tipe data dan panjangnya.
Tabel 3. Analisis
Kapasitas Media Penyimpanan 5 Tahun Mendatang untuk Tabel Fakta
Tabel 4. Analisis
Kapasitas Media Penyimpanan 5 Tahun Mendatang untuk Tabel Dimensi
4.4. Hasil Analisis
Setelah melakukan
analisis database pada PT. Pertamina Aviation DPPU Halim Perdanakusuma, data
dan informasi yang diperlukan oleh pihak eksekutif perusahaan dalam pengambilan
keputusan berdasarkan hasil wawancara sebagai berikut :
• Laporan mengenai
jumlah barang yang masuk, jumlah barang tersedia akhir, berdasarkan periode
(tanggal, bulan, tahun), barang (nama barang), karyawan (nama karyawan), serta
bagian yang membutuhkan laporan persediaan, yaitu Kepala dan Asisten keuangan
dan Umum.
• Laporan mengenai
jumlah penjualan barang berdasarkan periode (tanggal, bulan, tahun), customer
(nama customer), barang (nama barang), karyawan (nama karyawan), harga barang,
jenis pembayaran serta bagian yang membutuhkan laporan ini, yaitu Kepala dan
Asisten Keuangan dan Umum.
4.5. Implementasi
Dalam implementasi
dari perancangan data warehouse ini, maka data-data yang telah diolah
ditampilkan dalam bentuk diagram dan tabel berdasarkan dari kebutuhan user. Beberapa
implementasinya sebagai berikut:
• 5 Customer
Tertinggi
• 5 Perubahan Harga Terakhir
• Penjualan di
Tahun 2010
5. Kesimpulan dan
Saran
Pada penulisan
skripsi ini telah dilakukan analisis dan perancangan data warehouse pada DPPU
Halim Perdanakusuma yang dapat ditarik beberapa simpulan sebagai berikut:
1. Dengan dibuatnya
aplikasi data warehouse yang mampu menampilkan data yang dibutuhkan oleh pihak
administrator DPPU Halim Perdanakusuma dari beberapa sudut pandang, maka
memudahkan pihak administrator dalam mengakses secara lengkap dan akurat.
2. Dengan adanya
perbandingan data dari beberapa tahun sebelumnya, maka memudahkan pihak
administrator dalam menentukan pilihan atau pengambilan keputusan yang tepat
berdasarkan hasil perbandingan data yang ditampilkan.
3. Aplikasi data
warehouse dapat memberikan tampilan data yang menarik dan mudah dipahami berupa
report dalam bentuk grafik berwarna yang dapat diakses secara lebih efisien.
Untuk pengembangan
aplikasi data warehouse pada DPPU Halim Perdanakusuma lebih lanjut, terdapat
beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai masukan dan bahan pertimbangan
yaitu sebagai berikut:
1. Ruang
lingkup dari data warehouse dapat dikembangkan lebih luas, sehingga tidak hanya
mendukung pengambilan keputusan dalam proses transaksi persediaan produk dan
penjualan, tapi juga dapat mencakup seluruh transaksi perusahaan.
2. Melakukan
pemeliharaan terhadap data warehouse secara rutin agar data yang diolah dan
dihasilkan memiliki kualitas yang baik.
3. Sistem data
warehouse dapat dikembangkan lebih lanjut kedalam business Intelligence untuk
menemukan suatu pola yang lebih baru.
Daftar Pustaka
[1] Badgerati.
(2010, Maret 15). Software Engineering – Activity Diagrams. Dipetik Desember 1,
2011, dari Computer Science: Source: http://computersciencesource.wordpress.com/
[2] Bennett, S.,
McRobb, S., & Farmer, R. (2006). Object-Oriented Systems Analysis And
Design Using UML. Maidenhead: McGraw-Hill.
[3] Connolly, T.
M., & Begg, C. E. (2005). Database System-A Practical Approach to Design,
Implementation, and Management,fourth edition. USA: Addison Wesley Longman.
[4] Dharwiyanti, S. (2003). Pengantar Unified
Modeling. Modul UML , 6.
[5] Fakhroutdinov, K. (2009). UML. Dipetik
Desember 1, 2011, dari UML Web site: http://www.uml-diagrams.org/use-case-diagrams.html
[6] Hoffer, J. A.,
Prescott, M. B., & Topi, H. (2005). Modern database management 7th edition.
USA: Pearson Prentice Hall.
[7] Inmon, W. H. (2005). Building the Data
Warehouse, fourth edition. Indianapolis: Wiley Publishing, Inc.
[8] Kimball, R., & Caserta, J. (2004). The
data warehouse ETL toolkit : practical techniques for extracting, cleaning,
conforming, and delivering data. Wiley .
[9] Mulawarman. (2011). Memahami Penggunaan
UML (Unified Modelling Language). Jurnal Informatika Mulawarman , 1.
[10] Mulyadi.
(2001). Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.
Komentar
Posting Komentar